Selasa, 05 April 2011

contoh metode identifikasi bakteri


Metode –metode untuk mengidentifikasi bakteri
Sebagai contoh yaitu mengidentifikasi bakteri Ralstonia solanacearum
UJI GRAM
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan KOH 3%, untuk mengetahui sifat bakteri apakah gram positif atau negatif. Sebanyak satu atau dua tetes larutan suspensi bakteri diteteskan pada gelas objek. Kemudian inokulum bakteri yang berumur 24 jam dengan menggunakan jarum oose diletakkan pada tetesan larutan KOH 3% tersebut. Inokulum diaduk selama 5-10 detik dan kemudian jarum ose diangkat keatas dari tetesan tadi. Bila larutan KOH menjadi kental ( viscous) dan cairan mengikuti jarum oose sampai 0,5-2 cm, saat jatum oose diangkat , hal ini menunjukkan bakteri yang diperiksa adalah gram negatif. R. solanacearum bereaksi positif dengan berlendir dan melekat sehingga termasuk gram negatif.

PEWARNAAN GRAM.
Pewarnaan gram dilakukan bertujuan sama dengan uji gram yaitu untuk membedakan bakteri apakah gram positif atau gram negatif, bakteri dicampur dengan tetesan air steril pada gelas objek, kemudian disebarkan ditengah gelas obyek sehingga membentuk lapisan tipis dan difiksasi. Dengan kristal violet olesan bakteri digenangi selama dua menit, lalu dicuci dengan air mengalir, dan dikering anginkan. Diberi yodium selama dua menit, dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan. Selanjutnya diberi larutan pemucat yaitu alkohol 95%, tetes demi tetes sampai zat warna ungu tidak terlihat lagi, lalu dicuci pada air mengalir dan dikeringanginkan. Kemudian dogenangi lagi dengna safranin selama 30 detik, lalu dicuci dan dibiarkan kering diudara. Warna merah pada olesan bakteri menujukkan bakteri gram negatif dan jika warna ungu menunjukkan bakteri gram positif, R. solanacearum menunjukkan warna merah pada olesan ( gram negatif ).

UJI OKSIDASI-FERMENTATIF.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri bersifat oksidif atau fermentatif. Dua tabung reaksi , masing-masing diisi 4,5 ml larutan glukosa 10% sebanyak 0,5 ml yang telah distrerilkan, kemudian diinokulasi dengan biakan murni bakteri . Salah satu tabung ditutup dengan vaselin steril sedalam 2 cm, dan tabung yang lain tanpa ditutup. Diinkubasikan selama 7-14 hari, organisme oksidatif terjadi jia terlihat perubahan warna pada tabun reaksi yang terbuka, sedangkan organisme fermentatif dapat diindikasikan dengan melihat tidak adanya perubahan warna pada tabung reaksi tertutup. R. Solanacearum merupakan organisme oksidatif.

UJI OKSIDASE KOVAC’S.
Koloni bakteri dengan menggunakan jarum oose dioleskan pada kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan tetramethyl paraphenylene diamine dihidrochiororde 1% dan diaduk secara melingkar, reaksi negatif terjadi jika tidak ada perubahan warna, reaksi positif diunjukkan apabila terjadi perubahan warna pada koloni dari putih menjadi berwarna ungu. R. solanacearum menunjukkan reaksi positif.


UJI HIDROLISA PATI.
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah menghidrolisis dan memanfaatkan zat pati sebagai sumber energi. Inokulum digoreskan pada media hidrolisispati dan diinkubasi selama 1-7 hari pada suhu kamar. Kemudian seluruh permukaaan agar digenamgi dengan larutan iodium. Reaksi positif ditandai dengan tampaknya area jernih disekitar koloni, sedangkan reaksi negatif apabila disekitar koloni berwarna biru gelap.

UJI PRODUKSI ARGININ DIHIDROLASE.

Dua tabung reaksi yang diisi larutan medium (warna ungu) disterilisasi pada suhu 1210C selama 10 menit. Inokulasi suspensi bakteri dengan jarum oose dan tutup tabung dengan menggunakan agar dingin 3 % yang telah disterilkan. Adanya perubahan dari warna ungu ke warna merah setelah diinkubasi 7-14 hari menandakan reaksi positif.
UJI DENGAN MEDIUM TTC.
Uji ini bertujuan untuk membedakan tipe kolonii bakteri R. solanacearum dengan bakteri lainnya. Isolat murni bakteri ditumbuhkan pada media TTC dengan pengoresan. Inkubasi 2-3 hari lalu amatii koloni yang muncul. Bentuk koloni terlihat adanya reduksi TTC menjadi formasan yang berwarna merah dibagian tengah koloni, menandakan itu adalah R. Solanacearum.

MEDIA KING’S B.
Pengujian ini digunakan untuk membedakan apakah bakteri menghasilkan flourecesn atau tidak. Bakteri yang mampu menghasilkan flourecens memperlihatkan warna hijau muda menyala disekitar koloni dan dibawah sinar ultra violet, fluorecens ini akan tampak nyata. R. solanacearum tidak mampu membentuk fluorecens.

UJI REAKSI HIPERSENTITIF.
Uji hipersentitif menggunakan daun tembakau yang telah dewasa yang diinjeksi suspensi bakteri 10 8 Cfu/ml pada bagian epidermis dan pengamatan dilakukan sejak 24 jam pertama hingga 96 jam setelah inokulasi. Daun tembakau yang diinjeksi dengan bakteri patogen akan menunjukkan reaksi hipersentitif yaitu terjadinya nekrosis pada jaringan epidermis daun tersebut.